Bagi sebagian orang, tanaman hias merupakan hobi yang sangat menyenangkan. Tanaman yang sangat unik dan khas ini selalu membuat siapa saja yang melihatnya jatuh hati tak terkira. Betapa tidak, bentuk yang unik berbeda dengan yang lainnya, dengan corak warna yang khas dan bau wangi yang tiada dua berhasil menghipnotis umat manusia. Tidak sedikit para kolektor menggunakan kanopi paranet untuk menyimpan koleksinya.
Apa itu kanopi paranet? Apakah tanaman hias harus diletakkan di bawah kanopi paranet? Apa fungsi kanopi paranet, ada berapa banyak jenisnya? Bila Anda punya pertanyaan demikian dan menginginkan jawaban, maka Anda berada di artikel yang tepat. Temukan jawabannya hanya di artikel ini. Selamat membaca.
Budidaya Tanaman Hias
Tanaman hias merupakan tanaman unik yang bisa meraup pundi-pundi keuntungan. Meski pada awalnya seseorang hanya membeli dan mengkoleksi karena suka dengan tanamannya, nayman melihatnya namun pada akhirnya tanaman hias akan dapat menghasilkan banyak keuntungan.
Dengan suka mengkoleksi tanaman hias, hal ini akan dapat menjadi investasi yang menggiurkan. Karena nantinya akan ada waktu dimana tanaman hias memiliki nilai jual yang sangat tinggi, sehingga bisa untung hingga puluhan kali lipat. Cukup berbekal pupuk, baik pupuk bioneensis atau kimia dan segenap perangkat menanam, Anda sudah bisa merasakan jutaan bahkan ratusan rupiah.
Sembari berbisnis tanaman hias Anda bisa juga mencoba bisnis produk kecantikan alami alias herbal, yang kesemua bahannya berasal dari bahan-bahan alami. Sesuai dengan pepatah, “sekali dayung dua pulau terlampaui.”
Apa itu Kanopi Paranet?
Apakah Anda pernah mendengar kata kanopi? Kanopi sendiri ialah suatu kain yang biasa ditemui di suatu bagunan seperti ruko, toko, kafe yang punya fungsi untuk melindungi bangunan tersebut dari hal-hal yang tidak diharapkan, seperti cuaca panas terik atau hujan deras.
Sedangkan paranet merupakan salah satu jenis net atau jaring yang paling populer. Bila kita melihat di pasar, akan ditemui berbagai nama dari net atau jaring ini. Agronet, paranet, multinet dan polinet merupakan contoh nama-nama net yang dijual di pasar. Penamaan ini apakah hanya nama dagang atau karena memang berbeda jenisnya belum bisa diketahui dengan baik.
Net atau jaring biasa dipakai sebagai bahan untuk membuat shading house atau rumah naungan yang nantinya sebagai tempat penyimpanan tanaman-tanaman hias. Anggrek, mawar, anyelir, lettuce, strawberry merupakan jenis tanaman yang biasa cocok ditempatkan di rumah naungan yang terbuat dari jaring.
Karena paranet memiliki kelebihan bisa mengontrol cahaya yang masuk ke dalam ruangan menjadikan beberapa tanaman yang cocok berada di dalam net ialah yang tidak memerlukan banyak cahaya. Shading house yang merupakan ruang naungan yang biasa dipakai menyimpan tanaman hias ialah salah satu jenis green house atau rumah hijau.
Shading house ialah salah satu green house yang sangat mudah dibuat karena harganya yang terjangkau alias tak memerlukan biaya banyak. Shading house tak memerlukan atap dengan bahan baku dengan jaring saja. Nantinya membuat shading house perlu diukur kerapatan jaringnya, disesuaikan dengan jenis tanaman yang dibutuhkan oleh tanaman yang akan tinggal di shading house.
Karena sekali lagi, setiap tanaman memiliki kebutuhan cahaya matahari yang berbeda-beda. Dari sana kerapatan jaring untuk membuat shading house disesuaikan. Apabila tanaman yang akan diletakkan disana ialah yang memerlukan banyak cahaya maka kerapatan jaring sedikit dilonggarkan 40%-50%. Namun apabila tanaman hanya perlu sedikit cahaya maka kerapatan bisa lebih direkatkan dari 70% sampai 90%.
Jenis-Jenis Paranet
Bahan baku paranet biasanya ialah polietilen dengan bentuk anyaman jaring plastik. Biasanya bahan ini berasal dari senar atau plastik. Selain kedua bahan ini paranet ada yang berasal dari bahan kawat dan tambang. Karena kawat mudah karatan dan tambang punya jarak yang lebar maka tidak banyak diminati.
Bila melihat pasar, paranet dibedakan sesuai kerapatan anyamannya. Setidaknya ada empat jenis kerapatan yang dapat Anda temukan nantinya, yaitu kerapatan 40%, 50%, 55% dan terkahir 90%. Presentasi ini menunjukkan kemampuan sebuah paranet guna menahan cahaya yang masuk. Semakin besar presentasi maka logikanya semakin rapat juga jaring tersebut.
Maka bila Anda menginginkan untuk membeli paranet, Anda dapat terlebih dulu menghitung berapa kebutuhan intensitas cahaya tanaman milik Anda. Karena tak dapat dipungkiri setiap tanaman memiliki kebutuhan berbeda-beda.
Bila Anda amati seksama tanaman anggrek Vanda memerlukan intensitas cahaya optimal sekitar 20%-30% saja, maka paranet yang diperlukan untuk dapat menaungi adalah paranet 75%-90%. Paranet 75% menahan cahaya matahari sedemikian rupa hingga cahaya yang diterima tanaman anggrek Vanda sekitar 25% saja. Untuk tanaman tembakau memerlukan paranet 30%-40% dan bibit kopi membutuhkan paranet 60%-75%.
Perbedaan Paranet dan Agronet
Seperti yang telah dipaparkan, ada paranet ada pula nama lain salah satunya ialah agronet. Namun ternyata ada sedikit perbedaan diantara keduanya. Agronet dikenal mempunyai daya tahan tubuh yang lebih kuat (tidak mudah putus) dibanding yang jenis-jenis jaring yang ada dipasar.
Benang monofilament anti UV merupakan bahan baku membuat agronet, dan monofilament ternyata punya kekurangan tak bisa menyerap air. Karena itulah jaring akan bertambah berat bila selalu kena air hujan. Namun kelebihan agronet ialah tidak mudah luntur ketika terkena air hujan dan terik sinar matahari.
Akhir kata, itulah sedikit pengenalan tentang kanopi paranet beserta fungsi dan jenis-jenisnya. Bagi Anda yang ingin bergelut dibidang tanaman hias maka Anda wajib untuk memiliki kanopi paranet ini. Anda bisa juga membaca artikel kami lainnya tentang merawat kanopi dan macam pintu garasi. Semoga bermanfaat, sampai jumpa.